Diantara sejumlah malware yang terdeteksi pada sepuluh ribu sampai tiga puluh ribu handphone berbasis Android adalah RootSmart, dan pertama kali ditemukan oleh Profesor Xuxian Jiang dari Universitas North Carolina.
Malware RootSmart beroprasi dengan menggunakan GingerBreak, yang merupakan sebuah tool untuk akses root di Android 2.3. Dan cara kerjanya, ketika malware diunduh yang sudah menyatu dengan aplikasi-aplikasi tertentu di Android Market yang tidak resmi, malware ini kembali ke remote server dan mengunduh GingerBreak, mengoleksi informasi dari ponsel.
Kemudian, malware tersebut dapat beroperasi sebagai botnet besar, yang mampu menghasilkan uang dengan melakukan panggilan atau pesan ke premium number. Bahkan uang yang didapat bisa mencapai ribuan dollar perharinya, mengingat jumlah ponsel android yang terjangkit tergolong sangat banyak.
Untuk pengguna di luar China tidak perlu khawatir, karena malware ini tidak terdapat pada aplikasi yang diunduh dari Android Market resmi, namun bisa saja di kemudian hari pembuat malware menyerang pengguna di seluruh dunia. Walaupun demikian, dengan adanya Layanan Google Bouncer, yang merupakan layanan khusus scan virus di aplikasi Android, kemungkinan dapat mengatasinya, dan membuangnya dari Market.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam